Friday, August 15, 2014

Genio Alfariza Anandazani

 Was Born in Bandung, 1st of March 2014.

Arti nama Genio Alfariza Anandazani
Genio: Cerdas, terlahir dari keluarga baik-baik
Alfariza: Tidak pernah lelah bekerja
Anandazani: Anugerah berupa anak
Jadi kalau disimpulkan artinya adalah Anugerah berupa anak cerdas yang tidak pernah lelah bekerja atau Anugerah berupa anak yang terlahir dari keluarga baik-baik dan tidak pernah lelah bekerja.
Semoga nama ini adalah doa yang baik dari kami. Aamiin.


Lahir melalui proses persalinan induksi yang memakan waktu cukup singkat yaitu 2 jam 55 menit. Awalnya  aku tidak mengira akan mengalami proses melahirkan seperti ini. Mendengar pengalaman dari beberapa orang dekat yg pernah mengalami proses serupa, aku tidak membayangkan bagaimana bisa melalui ini semua. Namun Alloh sangatlah baik. Semua proses yang kulewati berlangsung cepat dan lancar. Rasanya memang sakit, sangat sakit. Tapi kurasa sebanding dengan kebahagiaan setelahnya. Anakku lahir pada Hari Sabtu, jam 10.55 malam. Dengan berat badan 3,3kg dan tinggi 50cm. Setelah melalui proses yang melelahkan akhirnya ia terlahir dengan 'Alhamdulillah' sempurna.

Bayi laki-laki mungilku mengeluarkan suara yang sangat nyaring dan lantang. Tangisannya membuatku bergetar dan seakan lupa bagaimana rasa sakit yang baru saja aku lewati sebelum melahirkannya. Jerit tangis pertamanya membuat semua keluarga yang mendampingiku di RSB berlinang air mata bahagia. Bagaimana tidak, penantian cucu pertama keluarga akhirnya tiba. Anak yang kami nantikan kini telah lahir ke dunia.

Suster yang membantu persalinanku membawa bocah lucu itu dan menaruhnya di dadaku. Lalu kulihat wajahnya yang rupawan masih terbalut lendir sisa-sisa sewaktu dia di perutku. Aku menatapnya nanar dan masih tak percaya bahwa kini aku adalah seorang ibu. Kehadirannya adalah kado ulang tahun yang mungkin tidak akan pernah tergantikan oleh mama mertuaku. Dihari yg sama dengan ulang tahunnya, ia mendapatkan hadiah langsung dari Tuhan berupa cucu. 

Terima kasih dokter Martin Hermawan, suster Desi Ratnasari dan bidan Sri yang sudah membantu jagoanku lahir. Semoga Tuhan membalas semua kerja keras kalian. 

Bandung, 1st April 2014.
Nurzani's Family

Monday, June 17, 2013

Yeah! The moment comes so fast.

Alhamdulillah... SAH! 
Moment itu akhirnya datang juga.
Hari itu akhirnya terlewati juga.
Waktu yang kami nantikan akhirnya menyelesaikan semua kegelisahan dan kegamangan yang menghinggapi kami selama hampir 6 bulan mempersiapkan segalanya.
Pfiuhh! Semua berjalan sesuai rencana dan keinginan semua pihak. Terimakasih untuk semua partisipasi panitia, keluarga, kerabat, tetangga dan rekan-rekan kami selama acara kami berlangsung. Bahkan sebelum dan sesudahnya juga. Terimakasih banyak banyak banyak. Hingga kami tak mampu mengucapkannya dengan kata-kata. :)

Subang, 18 Mei 2013
Kami yang berbahagia,

Tuesday, April 30, 2013

Saya punya banyak waktu untuk kamu, kenapa kamu tidak? :)


I am sorry


Possesive? Yes, I am. Akhir-akhir ini aku merasa dipenuhi rasa possesif yang berlebih. Aku akui memang belakangan ini aku sangat sensitif dan mudah marah. Semua itu aku lakukan karena aku sangat ingin selalu bersamanya, ingin perhatian lebih darinya, ingin diperlakukan seperti apa yang aku inginkan. Tetapi sayangnya dia bukan cenayang yang bisa menerawang isi pikiranku kapan saja. Dan itu tidak aku sadari. Aku terbelenggu keinginan dan perasaan memiliki yang teramat dalam. Semakin kesini aku semakin tidak ingin melewatkan waktu sedetikpun dengannya. Meskipun hanya melalui pesan singkat. Mungkin ini yang dinamakan cinta gila. Aku sudah terjangkit cinta gila. Tapi aku tidak peduli dengan itu semua. Aku hanya ingin dia untukku utuh. Egois sekali.

Mungkin Habibie dan Ainun pun pernah berdebat untuk hal semacam ini. Aku yakin itu. Karena mereka berdua pun sama seperti kami. Manusia biasa. Pernah sesekali marah dan menangis. Tetapi terkadang perasaan seperti itu datang disaat yang tidak tepat. Seperti yang aku alami saat ini. Saat aku menulis tulisan ini, aku sama sekali sedang tidak marah atau menangis. Keduanya sudah aku lalui beberapa saat sebelum akhirnya dia pulang meninggalkanku sendirian disini. Sedikit lega ketika akhirnya aku bisa menangis lagi di pelukan dia sebelum melepasnya pulang. Aku lega bisa melampiaskan marah dan kesalku pada dia. Meskipun sebenarnya dia tidak melakukan kesalahan yang fatal. Ini hanya salah pengertian saja. Dan pernah terjadi sebelumnya. Aku lega karena setidaknya dia masih mengecup kening, mata, hidung, pipi, dagu dan bibirku sebelum pulang. Seperti biasanya. Ini artinya pertengkaran kecil diantara kami sudah berakhir. Dan sama seperti sebelum-sebelumnya ini hanya salah paham. Ya, kami salah memahami perasaan masing-masing. Mungkin kami sedang sama-sama egois dan ingin diperlakukan special satu sama lain hingga akhirnya timbul miss interpretasi diantara pikiran kami. Wajar. Namun jika hubungan kami flat-flat saja, itu perlu dipertanyakan. Dengan kejadian seperti ini, kami dituntut untuk lebih menghargai perasaan masing-masing. Meskipun pada dasarnya kami sudah melakukannya. Hanya saja sebagai manusia biasa, normal rasanya jika sesekali bertengkar. Hitung-hitung menambah kemesraan setelahnya. Jujur, aku sama sekali tidak ingin mengalami pertengkaran dengan dia. Tetapi kondisi perasaan kami tidak bisa disetel sendiri. Semuanya mengalir sesuai yang seharusnya. Dan untungnya pertengkaran kami tidak pernah berlangsung lama. Seringnya dia yang meminta maaf duluan. Padahal aku tahu dia tidak pernah memulai pertengkaran duluan. Aku tahu dia sangat menghargai aku. Aku juga tahu dia tidak mau cinta kami dikotori oleh perasaan-perasaan kesal yang datang tiba-tiba. Makanya dia sangat sering mengalah untukku. Itu yang membuatnya lebih spesial dibanding siapapun. Hanya dia yang bisa memperlakukanku seperti itu. Hanya dia yang bisa memahami sifat jelekku. Dan hanya dia yang mampu meluluhkan hatiku. 

Lewat tulisan ini, aku ingin sekali menyampaikan sesuatu yang malu jika aku sampaikan padanya langsung. 

Teruntuk
Ponty,

Aku tahu aku possesif
Aku tahu aku sensitif
Aku juga tahu aku egois
Tapi asal kamu tahu
Itu semua karena aku sangat menyayangimu
Aku tidak mau melewatkan sedikitpun moment denganmu
Aku ingin selalu berada didekatmu
Dalam sibuk dan luangmu
Aku tahu kamu pasti memahamiku
Maafku untuk semua tingkah bocahku


Maaf,
Monty

Teuku Angkasa, 1 Mei 2013

Thursday, April 25, 2013

Hi, world? Are you okay?

Well. Hari ini adalah hari ke 26 di bulan April. Itu artinya kurang dari satu minggu lagi hari baru di bulan Mei akan segera tiba. Wah, rasanya seperti menghadapi ujian nasional saja. Hehe. Semakin mendekati tanggal 18 Mei, rasanya perasaanku semakin tidak biasa. Mungkin bagi sebagian orang yang sudah menikah tentu tahu bagaimana rasanya *menghela nafas panjang*.

Ternyata persiapan pernikahan itu cukup 'ribet' dan menyita waktu ya. Untungnya tunanganku dan keluarganya sangat koordinatif. Alhasil, persiapan yang segunung itu sekarang tinggal beberapa tahap lagi. Alhamdulillah. Aku merasa sangat dimudahkan dan dilancarkan selama ini. Terlebih rejeki yang Alloh kasih sangat jauh melebihi ekspektasi kami. Sepanjang perjalanan kami dari pacaran ke tunangan sampai sebentar lagi menikah, terbilang sangat ringan dan banyak kemudahan. Mitos-mitos yang muncul dari beberapa orang sudah kami buktikan kebenarannya. Sebagian ada yang benar, sebagian ada yang totally salah besar.
Yang benar menurut pengalaman kami adalah mengenai rejeki sebelum menikah. Kami menyebutnya 'mukjizat pra nikah'. Sama sekali tidak pernah terbayang oleh kami akan semudah dan selancar ini mempersiapkan semuanya. Bahkan dari nol. Dulu aku pribadi tidak begitu paham tentang ini semua. Tetapi sekarang, aku merasakan apa yang pernah orang-orang sebelum aku merasakannya. Ternyata benar, jangan takut untuk menikah. Rejeki orang yang akan menikah akan dilipat gandakan oleh Alloh. Ini sangat penting untuk modal awal mempersiapkan pernikahan. Pola pikir kita harus di rubah dari awal. Jangan pernah takut tidak punya uang untuk menikah. Uang itu tergantung kita mencarinya *sok bijak*. Hehe

Banyak kegalauan-kegalauan yang muncul ketika waktu pernihakan semakin dekat. Tapi beruntungnya aku, dikelilingi orang-orang yang baik dan care. Thanks a ton all. Sekarang aku sudah semakin siap menyambut datangnya hari bahagia itu. Aku semakin tidak sabar untuk melewati perhalatan pesta pernikahanku nanti. Yeay! I'm gonna be a queen for a day. Hihi. Tapi aku mau jadi ratu seumur hidup bagi dia. Semoga dia jodoh dunia akhirat yang Alloh kirimkan untukku. Aamiin.

I swear! Semakin kesini, rasanya semakin deg-degan saja. Phew! Ingin rasanya aku berbagi kisah bahagia ini dengan orang-orang terdekatku. Seolah aku ini orang yang paling bahagia menyambut pernikahan. padahal aku tahu, kebahagiaan itu relatif. Mungkin menurutku indah, tapi belum tentu menurut orang lain. Tapi yang jelas, kebahagiaan ini milikku. Dan aku sangat ingin membagikannya.

I loved you yesterday, i love you still. I always have, i always will.
***